Jumat, 04 Mei 2012

pengetahuan dasar kain denim dan jeans

 Jeans atau jins bukan barang aneh lagi bagi masyarakat kita. Benda ini biasa kita pakai untuk berbagai kegiatan kita. Tapi ada aturan baku yang masih berlaku yaitu jeans tidak boleh dipakai untuk acara formal. Mungkin hal ini karena asal mula pelopor pemakai jeans kaum pekerja rendahan untuk pekerjaan kasar di lapangan sehingga terkesan kurang sopan dipakai untuk kegiatan formal dalam ruangan. Terlebih busana jeans dipopulerkan oleh kaum yang dianggap kurang terhormat atau berandalan pada waktu itu. Banyak yang salah kaprah menyebut jeans itu kain padahal yang benar pengertian jeans atau jins yaitu bentuk busana ataupun aksesoris olahan dari kain denim, bentuk ini bisa berupa baju, celana, jaket, topi, dsb.
 
Kain denim merupakan kain yang terbuat dari bahan alam yaitu kapas atau populer disebut katun ( cotton ). Kain ini dibuat dari serat kapas yang dibuat kasar ditenun secara diagonal menggunakan tambahan bahan tertentu. Denim pada mulanya digunakan untuk keperluan pelayaran dan bukan untuk busana. Penggunanya kebanyakan industri pelayaran Perancis dan Republik Genoa yang sekarang menjadi bagian Italia modern. Pada tahun 1800 an di Genoa dicoba membuat celana dari bahan kain denim ini. Ternyata celana dari denim ini banyak yang menyukai tidak hanya masyarakat Genoa melainkan juga warga Perancis. Dari sinilah penyebutan istilah jeans berasal. Masyarakat Perancis menamai celana dari denim buatan Genoa dengan nama Genes atau celana dari Genoa. Orang Inggris dan Amerika melafalkannya menjadi Jeans. Jadi jelaslah kain denim itu bahan untuk membuat celana yang dinamai Jeans atau di indonesia disebut Jins.  
 
Karakter awal celana Jeans yang dibuat pertama kalinya tentu belum senyaman masa sekarang. Yang diutamakan tentu kekuatannya dalam menunjang pekerjaan lapangan yang keras dan kasar. Banyak pekerja tambang Amerika memakai celana jeans sehari - harinya. Bicara soal bisnis busana jeans tidak bisa lepas dari rintisan perusahaan Levi's ( Levi Strauss & Co. (LS&CO) ). Bentuk celana jeans modern yang nyaman dan trendi buah dari kreativitas desainer Levi's. Didirikan pada tahun 1873 di San Fransisco Amerika Serikat. Pada mulanya seorang penjahit Nevada Amerika asal Latvia bernama Jacob Davis mendapat order memperbesar dan merekayasa celana milik suami seorang wanita konsumennya. Ia kemudian menambahkan celana itu dengan bahan kanvas yang dibelinya dari toko kain milik Levi Straus seorang imigran Yahudi dari Bavaria Jerman. Jacob juga memberikan aksesoris kecil dari tembaga ( semacam kancing ) untuk menghias kantong di celana itu. Hasilnya sebuah celana model baru yang lebih kuat namun nyaman untuk penambang. Lalu Jacob berpikir untuk mematenkan karyanya itu serta berproduksi massal. Karena tak punya dana cukup maka ia menggandeng Levi Straus sebagai mitra bisnisnya. Bersamaan dengan turunnya hak paten pada 20 Mei 1973 berdiri pulalah perusahaan Levi Strauss & Co. Perusahaan ini spesialis membuat celana denim yang populer bernama Jeans dengan merk atau brand Levi's. Jacob Davis menjadi manajer produksi hingga ia meninggal tahun 1908. Mitranya Levi Strauss meninggal lebih dahulu pada tahun 1902 dalam usia 73 tahun. Perusahaan Levi Strauss & Co sangat sukses dan produknya menjadi prestise tersendiri bagi konsumennya.  
 
Kembali ke kain Denim. Dry Denim ( Raw denim ) atau kain denim kering yaitu kain denim yang tidak dicuci setelah proses pewarnaan. Jika untuk produksi tapi denim dicuci terlebih dahulu setelah pewarnaan termasuk Washed Denim. Sebenarnya nyaris tak ada bedanya karena pencucian untuk melembutkan kain dan menghilangkan zat -zat kimia efek pewarnaan. Bentuk kainnya ya seperti produk busana Jeans itu. Selvage Denim / selvedge denim merupakan jenis kain denim yang tehnik penenunannya khusus untuk menghasilkan kain denim yang lebih ringan dan lembut. Pewarnaan kain denim ada dua cara yaitu dengan pewarna Indigo ( cara tradisional ) untuk menghasilkan warna biru, dan cara pewarnaan Sulphur untuk menghasilkan warna non biru. Sekarang kain denim disamping murni katun juga bisa ditambah atau dicampur polyester, lycra, rayon dll. Busana jeans yang seperti sekarang mulai digandrungi masyarakat AS dan seluruh dunia pada tahun 1950 an. Anak anak muda jaman itu yang mulai memakai jeans untuk merubah gaya penampilan. Sebelumnya jeans hanya dipakai pekerja kasar dan para peternak alias cowboy. Maka busana jeans juga dimunculkan dalam bentuk selain celana seperti jaket keans, rok jeans, kemeja jeans, sepatu jeans, topi jeans dll. Pembuatannya juga mengkombinasikan kain denim dengan kain lain agar semakin menarik. 

Produsen kain denim terbesar di dunia dipegang oleh Nien Hsing Textile Co.Ltd asal Taiwan dengan produksi total mencapai 9 juta yard per bulan. Perusahaan ini tidak hanya memiliki lokasi pabrik di Taiwan tapi juga di seluruh dunia terutama di Lesotho Afrika dan Nikaragua Amerika Tengah. Untuk produsen kain denim sebagai bahan jeans asal Indonesia antara lain PT. APAC INTI CORPORA Bawen Kabupaten Semarang, PT. BATAM TEXTILE Ungaran Kabupaten Semarang, PT. NAGAMAS TEXTILES Majalaya, CV. Bandung Djaja Textile Mills ( Badjatex ) Bandung, PT. Garuda Mas Semesta ( Gamatex ) Cimahi, dll.

Perajin busana jeans yang ternama di Indonesia berpusat di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di Jawa Barat berpusat di Bandung dan Majalaya dengan kawasan Dago sebagai pusat grosirnya. Tentu saja untuk nasional tetap Grosir Tanah Abang paling besar. Wilayah Jawa Tengah jelas Kabupaten Pekalongan sebagai basis perajin jeans. Kecamatan Kedungwuni sebagai pusat konveksi jeans dan usaha pendukungnya seperti pencucian jeans, jual beli mesin konveksi, loper jeans, dan tentu saja penyuplai kain denim. Grosir Jeans Pekalongan yang resmi memang belum ada dan ikut Grosir Batik. Karena perajin kecil lebih suka meniru desain merk jeans ternama maka resiko terkena sanksi UU Haki jadi lebih besar bila tidak hati - hati. Jangan sampai membuat jeans bajakan yang sampai memalsu merk segala.

Merk busana jeans internasional yang ternama antara lain Levi's, Sergio Valente, Calvin Klein, Diesel, Guess, Energie, Lee, Lea, Tira, Cardinal, Wrangler, Emba, Lois, Carvil, JJ Jeans, Gabrielle dll.

perawatan Jeans


Gimana sih cara yang paling benar buat merawat jeans kita? Sering kali pertanyaan ini keluar dari mulut para pengguna denim baik itu hardcore denim lovers maupun pengguna jeans pada umumnya. Hal ini logis untuk ditanyakan karena hey, kita tidak mengeluarkan kocek yang sedikit untuk memboyong sebuah jeans baru ke rumah kita kan? Karena itu pula kita ingin merawat jeans kita sebaik-baiknya.
Perawatan denim dalam hal ini menyangkut banyak hal seperti cara merendam (soak), cara mencuci, megeringkan, membersihkan noda, dan juga memperbaiki jeans yang rusak. Secara personal, saya setuju dengan pendapat banyak orang bahwa jeans itu adalah hal yang personal, dan cara perawatannya pun personal, tidak ada exact science untuk merawat jeans. Namun beberapa pengetahuan umum untuk merawat jeans juga tetap patut dibagi untuk sesama pecinta denim. Berikut ini saya akan menyajikan beberapa cara merawat jeans anda yang dirangkum dari banyak sumber.

Cuci vs Fading

Mitosnya, jeans kita akan semakin cantik hasil fadingnya jika kita jarang sekali mencucinya, apalagi dengan adanya campaign Nudie yang meng-encourage penggunanya untuk tidak mencuci jeans-nya minimal 6 bulan!  Memang hal ini ada benarnya, karena fading pada dasarnya terjadi karena adanya gesekan pada bagian-bagian tertentu pada jeans yang mengakibatkan indigo terlepas dari jeans. Dan pada dasarnya begitu kita celupkan jeans pada air, indigo akan terlepas pula, sehingga pada bagian-bagian yang terkena banyak gesekan, indigo akan semakin banyak terlepas dan terjadilah perbedaan-perbedaan warna pada bagian tertentu.
Karena hal ini, banyak denim mania seakan phobia terhadap air, karena menurut mereka air = jahat karena melepas sebagian indigo pada jeans dan dianggap akan merusak hasil fading. Sebenernya halindigo loss ini tergantung juga pada kualitas jeansnya. Jeans jepang pada umumnya memiliki kualitas yang handal, hal ini disebabkan karena kualitas indigo yang bagus dan juga teknik dying yang superior. Kedua hal ini berperan penting pada indigo loss, dalam kasus ini jeans dengan kualitas indigo dan teknik dying yang bagus akan dapat menahan indigo lebih baik, sehingga indigo loss dapat terkurangi setiap kali jeans dicuci. Hal ini pula yang membuat kebanyakan jeans jepang masih memiliki fading yang mantap walaupun dicuci berkali-kali.

Cara Mencuci

Hal dasar dalam mencuci pakaian yang berwarna adalah jangan menggunakan deterjen dengan pemutih / bleach. Tidak usah menjadi seorang denim mania pun mestinya ibu-ibu rumah tangga mengetahui hal ini. Oleh karena itu carilah deterjen tanpa pemutih. Atau jika anda memiliki uang lebih, cobalah juga beberapa produk deterjen dan sabun dari Samurai Jeans dan Momotaro.
Deterjen Momotaro
Deterjen Momotaro
Setelah mendapat deterjen yang cocok, kita lanjut ke bagaiman cara mencuci yang baik. Pada umumnya produsen jeans akan merekomendasikan untuk mencuci jeans anda inside-out (jeans dibalik sedemikian rupa sehingga bagian dalam menjadi di luar). Jika mencuci menggunakan mesin cuci, sebaiknya tidak menggunakan putaran yang terlalu kencang, hal ini bisa berpengaruh terhadap rajutan pada jeans anda karena pada dasarnya setelah pemakaian, bagian-bagian tertentu akan melemah rajutannya sehingga lebih beresiko untuk mendapatkan bolong-bolong. Bagi yang hardcore, silakan juga dicoba untuk mencuci jeans-nya dengan tangan, selain sepertinya lebih aman dari putaran mesin cuci, anda juga akan merasakan nikmatnya menjadi pembantu rumah tangga di tahun 70an :D .
Umumnya ada 2 aliran cuci mencuci yang dianut. Yang pertama adalah aliran dingin dimana kita gunakan air dingin untuk mencuci. Biasanya dipakai oleh orang yang ingin mencuci jeansnya tapi tidak ingin indigo yang lepas banyak, biasanya menggunakan suhu air 40 derajat atau kurang. Yang kedua adalah aliran panas, dimana biasanya dipakai ketika ingin mendapatkan fading yang semakin kontras karena indigo loss yang lebih banyak. Suhu air yang digunakan di atas 40 derajat sampai 60. Biasa juga dipakai untuk merendem jeans untuk mendapatkan penyusutan maksimum.

Mengeringkan Denim

Cara paling ampuh untuk mengeringkan denim adalah meminta bantuan alam, yaitu dengan tenaga matahari tentunya! Tunggu ketika matahari bersinar cerah tapi tidak terlalu terik. Masih diragukan apakah teriknya sinar matahari dapat merusak warna pada denim atau tidak, tapi sebaiknya jangan ambil resiko. Selain dengan menjemur, mengeringkan jeans juga bisa dengan tumble dryer. Namun usahakan agar panas yang dihasilkan oleh dryer tidak ekstrim karena panas yang terlalu ekstrim dapat menambah penyusutan pada denim anda. Anda tidak mau kan ketika denim anda kering menjadi terlalu kecil untuk dipakai?
Para hardcore denim fans juga ada yang memakai jeans mereka ketika mengeringkan. Hal ini ditujukan untuk mengembalikan ukuran jeansnya ke ukuran yang cocok, karena setelah dicuci tentunya jeans akan menyusut, untuk itu ketika dikeringkan sekalian dipakai, sehingga akan stretched kembali ke ukuran yang nyaman. Saya anjurkan tidak melakukannya di daerah lembab karena selain lembab tidak baik bagi “si johny” bisa jadi kulit anda akan gatal-gatal :D .
Hal yang umumnya perlu dihindari adalah setrika. Kecuali anda mau jeans anda terlihat super rapi dan dipakai ke meeting esok hari. Setrika yang kelewat panas dapat merusak bahan jeans anda, selain itu crease, honeycombs, dan whiskers yang sudah dibentuk bisa jadi hilang selamanya! Sangat berbahaya bagi yang mengincar hasil fading yang mantap.

Prewashed Denim

Seringkali juga menjadi pertanyaan, apakah kita harus merawat prewashed/predistressed denim kita sama dengan merawat raw denim?  Sejujurnya, tentu saja sama, dalam beberapa hal. Namun karena pada dasarnya fading, distressed effect pada prewashed denim sudah ditentukan sebelumnya, maka kita tidak perlu takut akan frekeunsi mencucinya. Dalam hal lainnya tentu saja prewashed denim juga harus dirawat dengan baik karena kita tahu harga prewashed denim malahan biasanya lebih mahal dari raw! Kita tidak mau menghambur-hamburkan uang tanpa menjaga barang kita bukan?

Perbaikan Jeans

Sekarang jeans anda sudah dicuci bersih dan siap dipakai lagi. Tetapi ternyata terdapat beberapa kerusakan pada jeans anda dan anda tidak suka. Saatnya kita memperbaiki jeans kita. Hal paling mudah adalah membawa jeans kita ke tukang jahit langganan. Minta agar sebisa mungkin jahitannya bergerak sesuai arah rajutan, hal ini akan membuat perbaikan pada jeans kita hampir tidak kelihatan! Selain itu, hal yang paling sering terjadi adalah kerusakan pada bagian selangkangan. Hal ini seringkali terjadi karena bagian itu merupakan salah satu bagian yang paling terkena gaya tarik dari kedua bagian kaki atau juga biasa terjadi ketika pengguna menggunakan jeansnya dengan sangat tightUntuk menanggulanginya biasanya sebelum terjadi hal tersebut, bisa juga kita tambahkan beberapa fabric denim di bagian dalam dan kemudian dijahit. Hal ini akan memperkuat bagian tersebut.

Opini Pribadi

Pada dasarnya saya sendiri bukan orang yang melakukan perawatan dan cara khusus untuk mencuci. Seringkali saya hanya melempar saja jeans ke dalam mesin cuci dan menunggu sampai mereka selesai. Sering juga saya menggunakan tumble dryer ketika butuh jeans untuk kering secepatnya. Menurut saya sebenernya intinya adalah pakai jeans anda dengan liar, sebisa mungkin kotori jeans anda dengan apapun yang ada di alam, secara natural tentunya. Karena jeans adalah workwear,mereka akan terlihat mantap ketika dipakai bekerja dengan keras! Memang kita perlu menjaga dan merawat barang mahal yang sudah kita beli, namun sudah pada kodratnya jeans untuk bertemu dengan alam dan kotor disana sini. Jujur saya bingung dengan beberapa teman saya yang takut sekali dalam mencuci jeansnya bahkan ketika beberapa noda kecil muncul di jeansnya. Jika kotor, cuci. Jika bau, bawa ke mesin cuci. Kehujanan, lempar ke mesin cuci. Jika sudah tidak enak dilihat, lempar jeansnya ke pacar anda, minta dicuciin. Menurut saya jeans akan terlihat makin mantap ketika kita  memakai jeans kita seperti pertama kali kita memakai Levis 501 Preshrunk saat SMA (asumsi semua pernah paling tidak mencoba Levis). Pakai, duduk sembarangan, kotor, cuci. Tidak peduli akan fades yang terjadi, tidak peduli akan penyusutan, yang dipedulikan hanya betapa nyamannya memakai sepotong jeans.

Drahkubiru.com

Kamis, 03 Mei 2012

Apa bedanya denim dan jeans ??

Dr. Genes menjawab
Seperti sudah kita ketahui, denim itu berasal dari kata serge de nimes yang artinya sebuah bahan dari kota Nimes di Perancis. Nah kalau jeans, rumor popular yang beredar adalah berasal dari celana yang dipakai para peluat dari Genoa, orang perancis menyebut celana itu “bleu de Genes”, maka terlahirlah kata jeans dari kata genes.
Jadi bisa disimpulkan bahwa denim adalah sebuah bahan pakaian dan kebetulan pada umumnya dipakai untuk celana. Jeans adalah sebuah produk celana yang menggunakan bahan denim dan biasanya jeans memiliki standar fitur seperti 2 buah kantong belakang, 2 buah kantong depan, sebuah kantong koin dan memiliki rivet untuk penguat kantong.   DARAHKUBIRU.COM